Ilustrasi kebijakan penurunan suku bunga acuan - - Foto: Medcom

Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan Masih Terbuka untuk Dorong Pemulihan Ekonomi

Husen Miftahudin • 06 Maret 2021 18:00

Jakarta: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam laporan Indikator Likuiditas Februari 2021 menilai ruang penurunan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate masih terbuka untuk mendorong pemulihan ekonomi pada kuartal I-2020.

"Hal tersebut dengan memperhatikan proses transmisi kebijakan sebelumnya ke sektor kredit perbankan dan pemulihan kinerja sektor riil," ungkap LPS dalam laporan tersebut seperti dikutip Sabtu, 6 Maret 2021.

Di sisi lain, kebijakan suku bunga rendah diperkirakan masih akan dipertahankan hingga terdapat indikasi kenaikan pada level inflasi. Sementara itu, langkah kebijakan Bank Indonesia (BI) akan difokuskan untuk mendukung ketersediaan likuiditas pada masa pemulihan ekonomi dan mengatasi masalah credit crunch sehingga likuiditas yang ada di perbankan bisa mengalir ke sektor riil.

"Kebijakan BI mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate mendorong tingkat bunga pasar uang antar bank atau Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) tetap berada di level yang rendah," paparnya.

Adapun dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada periode Februari 2021 Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan ke level 3,50 persen untuk periode Februari 2021. Keputusan itu dilakukan berdasarkan asesmen menyeluruh terhadap indikator-indikator perkembangan ekonomi global dan domestik, moneter, serta sektor keuangan dan sistem pembayaran

"Berdasarkan asesmen dan proyeksi-proyeksi tersebut, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,50 persen," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan BI secara virtual, Kamis, 18 Februari 2021.

Selain memangkas suku bunga acuan, RDG Bank Indonesia periode kali ini juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending masing-masing sebesar 25 bps. Sehingga, suku bunga deposit facility berada di level 2,75 persen dan suku bunga lending facility di level 4,25 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga, serta sebagai langkah lanjutan untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional," jelas Perry.