Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee berpendapat proses merger bank syariah yang hampir selesai membawa sentimen positif untuk pelaku usaha maupun investor di pasar saham. Menurutnya, kapasitas bank anggota merger yang sudah kuat akan melahirkan entitas baru yang lebih tangguh dan berpotensi membawa dampak positif signifikan terhadap pemulihan ekonomi tahun ini.
"Ini sudah sangat bagus merger syariah. Entitas baru ini akan mendapat size yang sangat besar, baik aset maupun cabang plus sumber daya manusia yang sangat berkualitas. Banyak hal yang mereka bisa lakukan untuk pemulihan ekonomi nasional," ujar Hans Kwee dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 1 Februari 2021.
Dia menjelaskan entitas hasil merger yang bernama Bank Syariah Indonesia dapat secara kuat berkontribusi pada pembiayaan infrastruktur. Peran bank syariah ini juga akan besar dalam menambah dan memperluas pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Di samping itu, Hans Kwee mengatakan potensi penggalangan dana murah dari Bank Syariah Indonesia akan lebih baik. Menurutnya, Bank Syariah Indonesia akan mempunyai saluran global yang mumpuni untuk menggalang dana murah nonkonvensional yang dapat digunakan dalam membiayai berbagai proyek strategis.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menyampaikan merger bank syariah akan membuat aset perbankan syariah menjadi semakin besar.
"Bank apapun itu, dia memang harus besar. Ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus menciptakan pembiayaan berbiaya lebih terjangkau," ujar Doddy.
Dia menilai entitas baru ini akan memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan bisnis ke depan, terlebih karena faktor luasnya jaringan eksisting usaha bank yang terlibat merger yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
Proses merger bank syariah milik Himbara telah mencapai tahap akhir pasca-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan Izin Penggabungan kepada Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah ke dalam Bank BRIsyariah, serta Izin Perubahan Nama dengan menggunakan izin usaha Bank BRIsyariah menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai Bank Hasil Penggabungan pada 27 Januari 2021. Sesuai rencana, Bank Syariah Indonesia sebagai entitas baru hasil merger tiga bank syariah milik Himbara akan efektif beroperasi pada hari ini.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi mengatakan, Bank Syariah Indonesia menargetkan pembiayaan yang disalurkan dapat tumbuh di atas 70 persen hingga lima tahun mendatang.
Menurut Hery, penggabungan tersebut akan menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia yang berdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.
Dia menjelaskan aksi korporasi ini telah menghasilkan bank syariah dengan produk konsumer yang beragam didukung oleh kemampuan teknologi yang terbaik untuk menyediakan pelanggan dengan pengalaman perbankan digital yang lebih baik.
Per Desember 2020, tiga bank syariah BUMN peserta merger tersebut mencatat total pembiayaan mencapai Rp156,51 triliun. Dengan demikian, pembiayaan ditargetkan mampu tumbuh 73,80 persen dalam lima tahun mendatang.
"Total aset hingga akhir tahun lalu sebesar Rp239,56 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp209,98 triliun," pungkas Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News