Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif pada bulan keempat 2022. Posisi pertumbuhan laba bersih perseroan mencapai 52,22 persen (yoy) dibandingkan dengan April 2021.
Dari data laporan keuangan bulanan BTN pada situs resmi perseroan, per April 2022, bank spesialis perumahan itu berhasil meraup laba bersih senilai Rp1 triliun. Perolehan tersebut naik dari laba bersih pada April 2021 senilai Rp658,52 miliar.
"Melesatnya laba bersih BTN tersebut disumbang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sejalan dengan beban bunga yang sukses ditekan turun," kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo, dilansir dari Antara, Rabu, 25 Mei 2022.
Pendapatan bunga bersih emiten bersandi saham BBTN itu tercatat naik 31,03 persen secara tahunan (yoy) dari Rp3,7 triliun pada April 2021 menjadi Rp4,86 triliun di bulan yang sama tahun ini. Adapun beban bunga perseroan turun sebesar 30,48 persen (yoy) dari Rp4,72 triliun menjadi Rp3,28 triliun pada April 2022.
Hingga akhir tahun nanti, perseroan membidik laba bersih tumbuh di kisaran 12 persen hingga 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, BTN akan fokus ke segmen perumahan untuk milenial, mengoptimalkan kantor cabang sebagai point of sales and services, dan mengembangkan bisnis KPR nonsubsidi.
Selain itu, BTN juga terus membangun ekosistem digital untuk perumahan beserta rantai pasoknya, mempercepat bisnis proses, dan aset sales.
Dari data laporan keuangan bulanan BTN pada situs resmi perseroan, per April 2022, bank spesialis perumahan itu berhasil meraup laba bersih senilai Rp1 triliun. Perolehan tersebut naik dari laba bersih pada April 2021 senilai Rp658,52 miliar.
"Melesatnya laba bersih BTN tersebut disumbang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sejalan dengan beban bunga yang sukses ditekan turun," kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo, dilansir dari Antara, Rabu, 25 Mei 2022.
Pendapatan bunga bersih emiten bersandi saham BBTN itu tercatat naik 31,03 persen secara tahunan (yoy) dari Rp3,7 triliun pada April 2021 menjadi Rp4,86 triliun di bulan yang sama tahun ini. Adapun beban bunga perseroan turun sebesar 30,48 persen (yoy) dari Rp4,72 triliun menjadi Rp3,28 triliun pada April 2022.
Hingga akhir tahun nanti, perseroan membidik laba bersih tumbuh di kisaran 12 persen hingga 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, BTN akan fokus ke segmen perumahan untuk milenial, mengoptimalkan kantor cabang sebagai point of sales and services, dan mengembangkan bisnis KPR nonsubsidi.
Selain itu, BTN juga terus membangun ekosistem digital untuk perumahan beserta rantai pasoknya, mempercepat bisnis proses, dan aset sales.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
