Jakarta: Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan kredit macet atau non-performing loan (NPL) bank-bank pelat merah (himpunan bank milik negara/Himbara) berpotensi naik akibat pandemi virus korona.
Penyebaran covid-19 membuat nasabah kesulitan untuk membayar cicilan dan bunga kredit bank. Hal tersebut terutama dirasakan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Semua industri terdampak, ini ada peningkatan NPL di Himbara," kata Erick seperti dikutip dalam tayangan rapat kerja dengan Komisi VI, Sabtu, 4 April 2020.
Erick menjelaskan pemerintah mencoba mengantisipasi peningkatan NPL Himbara melalui kebijakan relaksasi kredit bagi debitur termasuk UMKM dengan plafon sampai dengan Rp10 miliar yang terdampak pandemi korona.
Relaksasi tersebut bisa berupa penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu, pengurangan tunggakan pokok, pengurangan tunggakan bunga, penambahan fasilitas kredit dan konversi kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara yang berlaku sampai dengan maksimal satu tahun.
"Kementerian BUMN mengantisipasi peningkatan NPL pada Himbara dengan policy pemerintah salah satunya dengan bunga UMKM," tuturnya.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N Mansyuri mengatakan relaksasi tersebut akan menjaga kualitas NPL. Sebelumnya, kualitas kredit perbankan terganggu lantaran sejumlah industri terdampak penyebaran virus korona.
"Cuma sekarang OJK sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk bisa mengantisipasi hal tersebut. Sehingga kalau yang sebelumnya penerapan berdasarkan tiga pilar sekarang bagaimana ini bisa direlaksasi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
