Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Menguat Lagi, Rupiah Ganyang Dolar AS di Jumat Pagi

Husen Miftahudin • 27 September 2024 09:37
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini kembali mengalami kenaikan, meski sempat tergelincir kemarin.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 27 September 2024, rupiah hingga pukul 9.07 WIB berada di level Rp15.092 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 73 poin atau setara 0,48 persen dari Rp15.165 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.079 per USD, naik sebanyak 80 poin atau setara 0,53 persen dari Rp15.159 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.100 per USD hingga Rp15.200 per USD," ujar Ibrahim dikutip dari analisis hariannya.
 

Menanti kebijakan fiskal pemerintah baru

 
Ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 5,2 persen pada tahun ini dan berada di level 5,3 persen pada 2025. Pertumbuhan ini akan didorong oleh kebijakan fiskal yang strategis dan tepat sasaran, serta pendalaman finansial di tengah meningkatnya tantangan di tingkat global.
 
"Pemerintahan baru Prabowo-Gibran nantinya dapat menerapkan kebijakan fiskal yang berdampak besar, di antaranya berfokus pada infrastruktur, hilirisasi, dan sektor teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan," jelas Ibrahim.
 
Selama ini pertumbuhan positif perekonomian nasional masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, para ekonom optimis Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang belum dimanfaatkan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan fiskal strategis yang mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.
 
Dari sisi eksternal, menurut dia, aliran investasi asing langsung (FDI) yang stabil dan surplus perdagangan yang kuat sejak 2020 akan semakin mendorong pertumbuhan dan memperluas basis ekonomi.
 
Komitmen yang kuat terhadap kebijakan fiskal, pasar finansial yang mendalam, dan reformasi struktural. Maka akan berdampak terhadap menguatnya nilai tukar rupiah ke depan.
 
"Didukung oleh capital flow (dana asing masuk) ke Indonesia, Fed Fund Rate (FFR) yang menurun, serta balance sheet (neraca keuangan) yang baik dan terjaga di dalam negeri," jelas Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan