"Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga, yakni 3,10 persen (bruto) dan 0,88 persen (neto)," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Kamis, 17 Maret 2022.
Perry mengungkapkan intermediasi perbankan pada Februari 2022 melanjutkan perbaikan ketimbang bulan sebelumnya dengan kredit tumbuh sebesar 6,33 persen (yoy). Angka ini lebih baik daripada 5,24 persen pada Januari 2022.
Pertumbuhan kredit terjadi di berbagai kelompok bank, segmen kredit, dan sektor ekonomi, seiring dengan berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga. "Pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, yang tercermin dari perbaikan penjualan, kemampuan membayar, dan belanja modal," tuturnya.
Sementara dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar. Terutama di sektor Industri dan Perdagangan, seiring menurunnya persepsi risiko kredit.
"Pertumbuhan kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga meningkat sebesar 14,32 persen pada Februari 2022 (yoy)," terang dia.
Di sisi lain, suku bunga perbankan terus mengalami penurunan didukung oleh suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah. Di pasar uang dan pasar dana, suku bunga IndONIA dan suku bunga deposito satu bulan perbankan telah menurun, masing-masing sebesar 2 bps dan 106 bps sejak Februari 2021 menjadi 2,79 persen dan 2,82 persen pada Februari 2022.
Di pasar kredit, suku bunga kredit baru lebih rendah 30 bps (yoy) pada periode yang sama, sejalan dengan perbaikan persepsi risiko perbankan di tengah berlanjutnya pemulihan aktivitas ekonomi.
"Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong pemulihan ekonomi nasional," tutup Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
