Foto: dok MI.
Foto: dok MI.

Merger Bank Syariah Tumbuhkan Kepercayaan Masyarakat

Medcom • 09 Juli 2020 12:20
Jakarta: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mendukung rencana merger bank-bank syariah BUMN yang diwacanakan oleh Erick Thohir pekan lalu. Menurut dia Indonesia menjadi contoh bagaimana keuangan syariah dapat berkembang dan tumbuh dengan pasar yang besar.
 
Ace mengatakan sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia menjadi contoh bagaimana keuangan syariah dapat berkembang dan tumbuh dengan pasar yang besar. Ia juga berharap bahwa merger bank syariah BUMN mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah dan mendorong mereka untuk mulai beralih dari bank konvensional ke bank syariah.
 
"Langkah merger bank-bank syariah BUMN saya kira patut didukung. Merger bank syariah Himbara ini harus diarahkan pada upaya memperkuat kinerja perbankan syariah dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah di Indonesia. Jika semakin tinggi kepercayaan masyarakat muslim terhadap pendekatan syariah dalam perbankan akan semakin mendorong pasar yang besar untuk tumbuhnya perbankan syariah di Indonesia," ujar Ace melalui pesan singkat, Kamis, 9 Juli 2020.

Selain itu Ace juga menilai perbankan syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh di Indonesia, karena belum digarap secara optimal saat ini. Sebab, perbankan syariah tidak sekadar mengelola uang yang ditabung oleh nasabah tetapi juga ada dana lain seperti zakat, infaq dan wakaf yang mereka kelola.
 
Baca: Erick Bakal Merger Semua Bank BUMN Syariah
 
"Saya melihat bahwa peluang untuk menggarap pangsa pasar di sektor perbankan syariah ini belum dilakukan secara optimal. Padahal, selain menjadi industri keuangan dengan prinsip syariah, bank-bank merger Himbara ini dapat mendorong skema lainnya seperti zakat, wakaf, infaq dan lain-lain," sebut Ace.
 
Di Indonesia, dari data yang dirilis oleh OJK tentang potensi keuangan syariah menyatakan penertrasi perbankan syariah di Indonesia memang masih belum tergali secara maksimal bila dibandingkan perbankan konvensional.
 
Saat ini market share perbankan syariah masih di kisaran enam persen. Pembiayaan atau kredit di 6,38 persen, di dana pihak ketiga atau dana masyarakat yang berhasil dihimpun di kisaran 6,7 persen. Dari sisi aset, total aset seluruh bank syariah itu baru Rp537 triliun, sedangkan perbankan konvensional total asetmya sudah di angka Rp8.402 triliun.
 
"Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia masih memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di masa depan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan