Mengutip laman resmi perusahaan, Jumat, 4 September 2020, perusahaan yang tercatat di New York Stock Exchange dengan kode saham KMB ini telah menandatangani perjanjian definitif.
Akuisisi Softex Indonesia ini mencapai USD1,2 miliar atau sekitar Rp17,64 triliun (kurs Rp14.700 per USD). Aksi tersebut akan dibayar secara tunai oleh sejumlah pemegang saham Softex, termasuk CVC Capital Partners Asia Pacific.
"Akuisisi ini mewakili kecocokan strategis yang menarik dan menunjukkan komitmen kami untuk mempercepat pertumbuhan di pasar berkembang," kata CEO Kimberly-Clark Mike Hsu.
Menurutnya, Indonesia merupakan pasar yang besar dan berkembang dengan prospek masa depan yang menarik. Ia berharap akuisisi tersebut segera meningkatkan posisi Kimberly-Clark di Indonesia.
Adapun, pasar popok di Indonesia diperkirakan mencapai USD1,6 miliar, terbesar keenam di dunia, dengan sekitar lima juta kelahiran per tahun. Sekitar 80 persen penjualan Softex Indonesia berasal dari popok, dan saat ini menduduki posisi pangsa pasar nomor dua dengan merk Sweety dan Happy Nappy.
"Softex Indonesia memiliki bisnis yang kuat, tumbuh, dan menguntungkan dengan portofolio merek yang disukai konsumen Indonesia," tambah Presiden bisnis konsumen Asia-Pasifik Kimberly-Clark, Aaron Powell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
