IHSG melemah 8.217 atau 0,55 persen setara 40 bps pada pembukaan awal pekan ini. IHSG melemah diikuti dengan laju indeks saham unggulan LQ45 yang melemah 0,66 persen dengan menjadi 788.
Sementara itu indeks saham syariah unggulan atau JII juga melemah 0,40 persen dengan berada pada posisi 570.
Saham-saham seperti BBCA, BBRI, BMRI, TLKM dan UNVR melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Sementara beberapa saham seperti SCMA, GOTO, dan JPFA naik.
Sebelumnya, Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,90% dan indeks NASDAQ Composite turun tajam 3,56% pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pasar di AS bergerak melemah berkat pasar di AS yang merespon tarif baru sebesar 100% atas impor produk Tiongkok mulai 1 November yang dibalas oleh Tiongkok untuk eskpor mineral ke AS, situasi global ekonomi kembali tidak kondusif. Adapun, Brent Oil melemah 3,80% dan Spot Gold naik 0,70%.
Sementara itu dari domestik, Pemerintah berencana meluncurkan kembali stimulus besar pada kuartal ini untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi menuju target 5,5% YoY, meskipun detail kebijakan tersebut belum diumumkan.
Pada pekan lalu IHSG ditutup menguat di 8,257.86setelah bergerak di kisaran 8,194.05–8,279.08. Laju IHSG menandakan tren naik jangka pendek masih kuat dengan dukungan volume besar.
Indikator teknikal memperlihatkan MACD 13.61 dan Signal 9.34 yang menegaskan sinyal bullish crossover masih aktif. MFI 85.70 dan RSI 98.37 menunjukkan kondisi overbought, mengindikasikan potensi konsolidasi ringan setelah reli kuat.
"Secara keseluruhan, IHSG berada dalam fase bullish jangka pendek dengan momentum kuat; peluang penguatan menuju 8,321 tetap terbuka, namun pullback teknikal perlu diwaspadai jika indeks gagal bertahan di atas 8,145," tegas Mirae Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
