Corporate Secretary Perusahaan Iswardeni mengatakan surat utang tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX) dengan waktu jatuh tempo pada 2026.
"Surat utang ini dijamin oleh PBRX dan entitas anak perseroan penggunaannya untuk melunasi pinjaman PBRX dan entitas anak senilai USD171,08 juta yang jatuh tempo pada Januari 2022," kata Iswardeni dalam keterangannya yang diterima Medcom.id, Rabu, 27 Januari 2021.
Selain melunasi pinjaman, dana dari aksi ini juga akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang sindikasi yang berdasarkan Perjanjian Pinjaman Sindikasi, jumlah limit fasilitasnya sebesar USD138,5 juta.
"Kemudian pembiayaan kembali utang sindikasi senilai USD138,50 juta, dan sisanya untuk modal kerja PBRX," jelasnya.
Dalam keterbukaan informasi, dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang itu akan digunakan antara lain untuk pembiayaan kembali Global Notes dan pinjaman sindikasi. Keduanya diyakini akan menambah likuiditas dan fleksibilitas arus kas perseroan dan entitas anak dalam jangka pendek dan menengah.
Kemudian realisasi dari penerbitan surat utang yang didapat perseroan bakal dipergunakan untuk keperluan modal kerja sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan ekspansi bisnis maupun keperluan korporasi perseroan dan entitas anak.
"Tindakan-tindakan tersebut tentunya diharapkan akan meningkatkan nilai aset dan meningkatkan keberlanjutan, profitabilitas perseroan dan entitas anak di masa yang akan datang," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
