Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik mengatakan layanan tersebut adalah Layanan Online Account Opening. Peningkatan layanan Mandiri Sekuritas karena melihat jumlah nasabah terus bertambah.
Berdasarkan data Mandiri Sekuritas per kuartal-1 2020, tercatat 126 ribu nasabah individu atau retail. Sebanyak 80 persen nasabah tersebut bertransaksi secara digital melalui MOST. Selain itu, data Mandiri Sekuritas juga mencatat sekitar 60 persen dari total nasabah retail tersebut berusia milenial atau generasi yang lahir pada 1980-2000.
"Generasi milenial serta mereka yang berinvestasi melalui layanan digital seperti MOST memiliki karakter digital minded, efisien, dinamis, punya passion tinggi untuk maju dan ingin serba cepat. Layanan Online Account Opening yang baru ini memenuhi kebutuhan karakter tersebut sekaligus memberikan keamanan bagi mereka dalam berinvestasi," kata Theodora dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 15 April 2020.
Ia juga menjelaskan, pembukaan rekening efek online di Mandiri Sekuritas menggunakan pendekatan machine learning, seperti pemindai teks (optical character recognition/OCR) serta facial recognition. Dengan begitu, Mandiri Sekuritas menjamin keamanan data nasabah dengan penggunaan digital signature dan verifikasi data personal e-KTP yang terintegrasi dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Adapun mengenai layanan pembukaan rekening online pertama kali diluncurkan pada 2016. Layanan tersebut diizinkan pemerintah setelah menerbitkan regulasi yang mendukung inovasi digital di industri pasar modal, yaitu Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2014 tentang Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer/KYC).
Melalui MOST, ia menambahkan, Mandiri Sekuritas akan mempermudah investor untuk berinvestasi di pasar modal, melakukan trading, serta dapat dengan mudah mengikuti kelas investasi.
“Layanan terintegrasi MOST dapat diakses melalui berbagai platform, sehingga mempermudah para nasabah yang memiliki mobilitas tinggi untuk berinvestasi. Dengan adanya layanan Online Account Opening, kami barharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan inklusi pasar modal di Indonesia serta membantu masyarakat meraih kemapanan di masa depan,” pungkas Theodora.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
