Dikutip dari Keterbukaan Bursa Efek Indonesia, Senin, 8 Agustus 2022, peningkatan tersebut terutama berasal dari pendapatan hunian rumah tapak sebesar Rp394 miliar, dua kali lipat dari pencapaian di kuartal I-2022 sebesar Rp189 miliar. LPCK juga membukukan peningkatan hasil prapenjualan sebesar Rp641 miliar di kuartal I-2022 yang sejalan dengan target perseroan sebesar Rp1,45 triliun.
| baca juga: Permintaan Gudang Logistik Tumbuh, LPCK Mulai Atur Strategi |
Pendapatan dari penjualan hunian rumah tapak dan apartemen mencapai Rp466 miliar, yang berkontribusi sebesar 60,9 persen dari total pendapatan Perseroan. Sementara pendapatan dari penjualan tanah di kawasan industri mencapai Rp83 miliar, yang berkontribusi sebesar 10,9 persen dari total pendapatan Perseroan.
Laba kotor Perseroan untuk periode kuartal I-2022 meningkat 29,8 persen menjadi Rp383 miliar dari Rp295 miliar di kuartal I-2021. Laba kotor dari hunian rumah tapak dan apartemen meningkat 37,7 persen menjadi Rp221 miliar karena peningkatan penjualan segmen tersebut.
Marjin laba kotor meningkat dari 45 persen di kuartal 2021 menjadi 50 persen di kuartal I-2022 karena perubahan portofolio produk yang lebih menguntungkan, melihat kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan hunian rumah tapak.
Perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp266 miliar di kuartal I-2022, meningkat 52 persen YoY dari Rp175 miliar. Peningkatan EBITDA pada periode ini sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor serta penurunan beban operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
