"Di BTN tentu kami menyiapkan infrastruktur internal, nah itu dalam posisi saat ini sudah siap. Jadi diharapkan di November itu kita sudah siap infrastrukturnya," ujar Haru dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan Bank BTN secara virtual, Kamis, 21 Oktober 2021.
Lebih lanjut Haru menjelaskan, infrastruktur internal BI-Fast payment ini nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem inti milik bank sentral. Setelah terintegrasi, maka bisa dilakukan uji coba (piloting) pada Desember mendatang.
"Setelah terintegrasi, maka kita bisa piloting nanti di Desember, sehingga diharapkan di awal tahun depan sudah bisa running (berjalan)," tuturnya.
Adapun Bank Indonesia akan mulai mengimplementasikan BI-Fast payment tahap pertama pada pekan kedua Desember 2021. Untuk skema harganya akan diumumkan pada 22 Oktober 2022 mendatang.
Peluncuran BI-Fast dilakukan untuk melayani pembayaran retail secara real time yang beroperasi 24 jam 7 hari menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
BI-Fast merupakan bagian dari penerapan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk menyediakan infrastruktur sistem pembayaran ritel yang lebih cepat, mudah, ekonomis, serta dapat dilakukan secara real-time dan 24 jam.
Layanan BI-Fast ini memungkinkan nasabah melakukan online transfer hanya dengan informasi nomor handphone atau alamat email penerima, selain informasi nomor rekening seperti sistem yang berlaku saat ini.
"BI Fast ini adalah sistem pembayaran Bank Indonesia, dan ini tentu diharapkan akan sebagai sarana transaksi yang aman, cepat bagi nasabah melalui perbankan dengan menggunakan BI Fast," tutup Haru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
