Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba sebesar Rp12,22 triliun atau tumbuh 78,13 persen secara year on year. Kinerja cemerlang dicapai di tengah kondisi ekonomi yang terus bangkit dan beranjak pulih dari pandemi.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pencapaian laba BRI tidak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta menggeliatnya aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan core business BRI.
"Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43 persen yoy menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun," kata dia dalam video conference, Senin, 25 April 2022.
Ia menambahkan, pertumbuhan kredit BRI lebih tinggi dari kredit perbankan nasional di kuartal I-2022 sebesar 6,65 persen. Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat aset BRI Group tumbuh sebesar 8,99 persen yoy menjadi Rp.1.650,28 triliun.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang tercatat sebesar 86,96 persen, dengan CAR 24,61 persen.
Selain itu, BRI mampu mencatatkan rasio efisiensi yang terus membaik, BOPO BRI pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar 69,34 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan BOPO periode yang sama tahun lalu sebesar 78,41 persen.
"Menurunnya BOPO ini tak lepas dari semangat efisiensi yang dilakukan oleh BRI, diantaranya melalui keberhasilan transformasi digital, membaiknya rasio kredit bermasalah, serta semakin meningkatnya proporsi CASA atau dana murah pada tubuh perseroan," ungkapnya.
Sunarso menyebut, dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakin sehat, serta strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global.
"BRI optimistis kinerja di tahun ini akan dapat melampaui kinerja sebelum masa pandemi, serta dapat menjaga sustainability kinerja ke depan," pungkas Sunarso.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pencapaian laba BRI tidak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta menggeliatnya aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan core business BRI.
"Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43 persen yoy menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun," kata dia dalam video conference, Senin, 25 April 2022.
Ia menambahkan, pertumbuhan kredit BRI lebih tinggi dari kredit perbankan nasional di kuartal I-2022 sebesar 6,65 persen. Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat aset BRI Group tumbuh sebesar 8,99 persen yoy menjadi Rp.1.650,28 triliun.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang tercatat sebesar 86,96 persen, dengan CAR 24,61 persen.
Selain itu, BRI mampu mencatatkan rasio efisiensi yang terus membaik, BOPO BRI pada akhir Maret 2022 tercatat sebesar 69,34 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan BOPO periode yang sama tahun lalu sebesar 78,41 persen.
"Menurunnya BOPO ini tak lepas dari semangat efisiensi yang dilakukan oleh BRI, diantaranya melalui keberhasilan transformasi digital, membaiknya rasio kredit bermasalah, serta semakin meningkatnya proporsi CASA atau dana murah pada tubuh perseroan," ungkapnya.
Sunarso menyebut, dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakin sehat, serta strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global.
"BRI optimistis kinerja di tahun ini akan dapat melampaui kinerja sebelum masa pandemi, serta dapat menjaga sustainability kinerja ke depan," pungkas Sunarso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
