Mengutip bahan paparan publik RALS, Jumat, 10 September 2021, laba bersih terbentuk karena peningkatan pendapatan yang dapat dibukukan perseroan. RALS mencatat pertumbuhan pendapatan 16,5 persen dari Rp1,47 triliun menjadi Rp1,71 triliun.
Manajemen menjelaskan, perbaikan kinerja tersebut didorong oleh sempat menurunnya kasus covid-19 di Indonesia pada awal tahun. Namun, manajemen tidak menampik terdapat hambatan yang dialami perseroan seperti melemahnya daya beli masyarakat, penutupan sementara, pembatasan operasi gerai, dan penurunan pendapatan sewa.
Perusahaan juga mencatat beban penjualan pada semester I-2021 sebesar Rp10,57 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp5,05 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat Rp647,11 miliar atau turun tipis dari Rp665,24 miliar
Dengan dasar itu, manajemen RALS melakukan beberapa strategi untuk menyikapi tantangan tersebut, seperti mengoptimalkan penjualan daring, mempertahankan keberadaan gerai, restrukturisasi penggunaan space, re-merchandising produk, melanjutkan konsep lifestyle mal, dan pengendalian biaya secara ketat.
Kas setara kas per 30 Juni 2021 sebesar Rp891,22 miliar, turun 42,7 persen dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp1,55 triliun. Sementara total liabilitas dan ekuitas per 30 Juni 2021 sebesar Rp5,02 triliun, turun dari posisi akhir Desember yang sebesar Rp5,28 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
