"Perseroan optimistis untuk bisa membangun bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, serta bertanggung jawab," kata Direktur Keuangan Unilever Indonesia Arif Hudaya dalam paparan publik Unilever Indonesia secara virtual, dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 3 November 2020.
Arif juga menuturkan untuk penjualan bersih (ytd) per September mencapai Rp32,4 triliun. Selain itu Unilever juga mencatat peningkatan positif pada penjualan ritel domestik (tanpa UFS) sebesar 1,7 persen pada September 2020.
"Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan produk kesehatan dan kebersihan di tengah pandemi. Seperti penjualan hand sanitizer," kata Arif.
Dalam paparan terlihat, pertumbuhan produk didorong oleh segmen Home & Personal Care yang memberikan kontribusi sekitar 70 persen atau sebesar Rp22,7 triliun. Lalu, segmen Food & Refreshment berkontribusi sebanyak 30 persen atau sebesar Rp9,7 triliun.
Arif menerangkan selama ini Unilever berfokus pada tiga aspek dalam pelayanan masyarakat. Seperti memastikan kesehatan, keselamatan karyawan, lalu memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk untuk konsumen.
Ia juga menjelaskan bahwa karyawan memiliki peran penting dalam kesuksesan upaya perusahaan untuk terus beroperasi memastikan produk-produk Unilever Indonesia bisa sampai ke tangan konsumen di masa pandemi.
"Saat ini lebih 5.000 karyawan masih bekerja. Dan kami perkirakan di setiap rumah masyarakat ada satu produk Unilever untuk memenuhi kebutuhan di saat pandemi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
