Ia mengungkapkan, adanya bank syariah besar yang setara BSI akan berdampak dari sisi demand. Pasalnya, nasabah pun akan memiliki beragam pilihan sehingga bisa melakukan perbandingan dari berbagai sisi, mulai dari fasilitas, harga, aksesibilitas, dan sebagainya.
“Bank syariah besar tersebut harus bisa bersaing dan mendampingi BSI yang saat ini menjadi satu-satunya Bank Syariah di Top 10 bank terbesar nasional,” kata Fauziah dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 13 Agustus 2023.
Fauziah merekomendasikan tiga cara untuk industri perbankan syariah bisa memiliki bank bermodal kuat seperti BSI. Pertama, UUS melakukan spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Kemudian, BUS tersebut melakukan strategi penguatan modal sehingga bisa menjadi BUS Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 3.
Kedua, beberapa UUS konsolidasi dan menjadi 1 BUS dengan KBMI 3 atau KBMI 4. Ketiga, beberapa BUS dengan KBMI 1 dan/atau KBMI 2 konsolidasi menjadi satu BUS dengan KBMI 3 atau bahkan KBMI 4 yang bisa bersaing dengan BSI.
Baca juga: Biar Sehat, RI Butuh Banyak Bank Syariah Besar |
Ia menyebutkan kasus peretasan data di BSI menjadi pengingat berharga akan perlunya bank syariah lain dengan modal setara BSI. Bank syariah lain bermodal besar tersebut diharapkan dapat berkompetisi untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah yang terbaik bagi nasabah.
“Dari sisi supply, hal tersebut akan menciptakan persaingan sehat karena para pemain berusaha berkompetisi memberi yang terbaik untuk nasabah dari berbagai sisi, produk, dan jasa,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Raw mengatakan OJK menginginkan ada bank-bank syariah besar sekelas BSI. Menurutnya, OJK tidak ingin hanya BSI yang menjadi satu-satunya bank syariah di Indonesia karena hal itu tidak sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News