Ilustrasi pergerakan harga Bitcoin. Foto: AFP
Ilustrasi pergerakan harga Bitcoin. Foto: AFP

Fenomena September Effect, Benarkah Bulan “Keramat” untuk Pasar Saham dan Crypto?

Annisa ayu artanti • 02 September 2025 19:48
Jakarta: September kerap disebut sebagai bulan “keramat” bagi investor global. Bukan karena mitos, melainkan karena sejarah panjang yang menunjukkan performa pasar saham dan crypto cenderung loyo di bulan ini. Pola musiman tersebut dikenal dengan istilah September Effect.
 
Fenomena ini sudah tercatat sejak awal abad ke-20 di bursa saham Amerika Serikat. Indeks utama seperti S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) tercatat sering membukukan kinerja terburuk pada September dibandingkan bulan-bulan lain. 
 
Bahkan, beberapa koreksi besar di pasar, termasuk krisis tahun 1929 dan 2008, terjadi pada bulan ini.

Jejak September effect di pasar crypto

Ternyata, fenomena ini tidak hanya berlaku di pasar saham. Aset digital seperti Bitcoin juga ikut terdampak.

“Bitcoin, yang dikenal dengan volatilitasnya, juga menunjukkan pola serupa. Sejak tahun 2013, data historis mencatat rata-rata return Bitcoin di bulan September cenderung negatif.
Tapi menariknya, dalam dua tahun terakhir, September memberikan return positif baik bagi Bitcoin maupun Ethereum, meskipun masih menjadi bulan dengan rata-rata return historis
terburuk bagi Bitcoin sejauh ini,” jelas Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Agustus 2025.
 
Baca juga: 5 Aplikasi Crypto Terbaik dan Terpercaya di Indonesia 2025

Mengapa September sering bawa tren negatif?

Ada sejumlah faktor yang sering dikaitkan dengan September Effect, antara lain likuiditas global mengetat setelah musim panas dan rilis data ekonomi penting dan kebijakan suku bunga The Fed yang kerap memicu volatilitas.
 
Lalu pada akhir kuartal III, biasanya investor institusional melakukan rebalancing portofolio, baik untuk mengamankan profit maupun memotong kerugian.
 
Selain faktor teknis, ekspektasi negatif investor juga memperkuat pola ini. Banyak pelaku pasar yang percaya harga akan turun, sehingga mereka menjual aset lebih cepat. Hasilnya, penurunan benar-benar terjadi.

September 2025, suram atau berpotensi reli?

Tahun ini, dinamika pasar terlihat berbeda. Dukungan dana institusional melalui ETF Spot Bitcoin semakin besar, sementara suplai uang AS (US M2) mencatatkan rekor baru pada Juli 2025.
 
“Tahun 2025 ini, situasi pasar global memiliki dinamika unik. Pasar kripto, khususnya Bitcoin dan Ethereum, mendapatkan dukungan kuat dari arus dana institusional seperti melalui instrumen ETF Spot yang terus menarik minat investor besar. Suplai uang pada indikator US M2 Juli juga kembali meningkat menyentuh angka tertinggi baru sepanjang masa. Hal ini dapat mendukung optimisme investor terhadap aset berisiko seperti saham AS dan crypto, terlebih apabila The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC pertengahan September nanti,” jelas Fahmi.

Strategi investor

Meskipun September Effect menjadi pola historis yang menarik, para investor tetap disarankan tidak terjebak panik.
 
Alih-alih panik atau mengambil keputusan jual secara impulsif, strategi yang dapat dilakukan investor ialah memantau faktor fundamental dan makroekonomi yang sedang terjadi untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana. 
 
"Pola musiman hanyalah salah satu dari sekian banyak indikator yang harus dipertimbangkan dalam strategi investasi,” jelas Fahmi.
 
Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi portofolio, baik pada saham AS maupun crypto. Untuk investor pemula atau konservatif, aset dengan kapitalisasi besar seperti Bitcoin, Ethereum, XRP, dan Solana menjadi pilihan relatif lebih aman.
 
“Apabila sentimen bullish berkembang, koin-koin tersebut biasanya menjadi pilihan utama para investor besar. Saat ini, investor pemula pun juga bisa dengan mudah mendiversifikasikan investasi di crypto blue chip dengan memanfaatkan fitur Packs di Reku," ujar Fahmi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan