Mengacu Bloomberg, Kamis, 10 Oktober 2024 rupiah melemah 48 poin atau 0,31 persen menjadi Rp15.678 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 45 poin atau 0,29 persen menjadi Rp15.660 per USD.
Melansir Antara, rupiah merosot dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Fed Funds Rate (FFR), yang moderat.
| Baca juga: Dibuka Melemah, Perjalanan Rupiah Hari Ini Diramal Terkontraksi |
"Kinerja mata uang rupiah melemah imbas dolar AS terus menunjukkan kekuatannya di tengah ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga yang moderat oleh Federal Reserve (Fed) sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan November," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva.
Selain itu, risalah Federal Open Market Committee (FOMC) yang hawkish dari pertemuan September 2024 menegaskan pandangan pengetatan kebijakan Fed mungkin berlanjut, memberikan dukungan lebih lanjut bagi dolar AS dan akan berdampak pada pelemahan kinerja rupiah.
Di sisi lain, tekanan pada mata uang rupiah terjadi di tengah melemahnya ekonomi Tiongkok, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.
Upaya pemerintah Tiongkok untuk mendorong pertumbuhan melalui stimulus tidak memenuhi harapan investor, menyebabkan kekhawatiran berlanjutnya perlambatan ekonomi di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
