Ilustrasi. Foto: Medcom.
Ilustrasi. Foto: Medcom.

Wow! 1 Juta Serangan Siber Hampiri Bank Mandiri Setiap Hari

Antara • 19 September 2024 18:43
Jakarta: Vice President Digital Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Harry Sofri Putranda mengungkapkan setiap harinya terdapat satu juta kali percobaan serangan siber terhadap infrastruktur digital perseroan.
 
Sehingga, perseroan berinisiatif membentuk tim khusus yang menjadi 'satpam digital' terdiri dari 200 orang sejak 2021.
 
"Tugas mereka day to day memonitor dan mengantisipasi cyber attack. Ibarat sebuah rumah, kami menyiapkan lapisan keamanan dari satpam, anjing penjaga, pagar, CCTV, alarm, hingga sniper juga ada serangan yang masuk. Biaya 15 persen kita alokasikan untuk memastikan keamanan siber melalui investasi di bidang TI," ujar Harry dalam Media Briefing bertajuk 'Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas' di Sarinah Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 19 September 2024.

 
Baca juga: Siap Mendunia! Bank Mandiri Perluas Akses Livin’ di Turki

 
Di sisi lain, Harry menjelaskan proses digitalisasi telah mempermudah nasabah untuk mengakses layanan perbankan dari mana dan kapan saja, misalnya, proses pembukaan rekening.
 
"Dulu prosesnya dalam hitungan hari. Misalnya, kita buka rekening hari ini, baru bisa dipakai keesokan harinya. Tapi, melalui aplikasi Livin by Mandiri, cukup 15 menit dan rekening bisa langsung dipakai hari itu juga," ujar Harry.
 

Kontribusi sektor digital perbankan mencapai Rp1.000 triliun


Dalam kesempatan sama, Ekonom Senior Samuel Sekuritas Fithra Faisal Hastiadi menyebut digitalisasi perbankan telah berdampak terhadap meningkatnya produktivitas. Saat ini kontribusi sektor digital perbankan mencapai Rp1.000 triliun, dan pada 2030 diharapkan akan meningkat mencapai Rp4.500 triliun.
 
Fithra mewanti-wanti saat ini paling penting yaitu membuat masyarakat melek literasi keuangan di tengah terus berkembangnya perbankan digital di Tanah Air.
 
"Banyak masyarakat terjerat pinjol. Utang mereka dibayar pakai utang. Habis penghasilan mereka untuk membayar utang. Risiko kurangnya literasi keuangan ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Kita harus menciptakan manusia yang paham digital teknologi," ujar Fithra.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan