Ilustrasi dana asing keluar dari pasar keuangan RI - - Foto: MI/ Rommy Pujianto
Ilustrasi dana asing keluar dari pasar keuangan RI - - Foto: MI/ Rommy Pujianto

Dana Asing Minggat Lagi, Rp400 Miliar Kabur dalam Sepekan

Husen Miftahudin • 05 Maret 2021 20:39
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing kembali keluar dari pasar keuangan domestik selama sepekan. Dana-dana dari investor asing (nonresiden) di pasar keuangan domestik 'kabur' (jual neto/outflow) sebanyak Rp400 miliar.
 
Kaburnya dana asing dari pasar keuangan domestik imbas penjualan portofolio investasi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp1,0 triliun. Sedangkan dana asing di pasar saham justru tercatat masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp600 miliar
 
"Berdasarkan data transaksi 1-4 Maret 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,40 triliun," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, Jumat, 5 Maret 2021.

Pada pekan sebelumnya, modal asing di pasar keuangan domestik juga keluar sebanyak Rp18,27 triliun. Walhasil dana-dana asing di pasar keuangan domestik dari awal tahun sampai saat ini hanya tercatat inflow sebesar Rp1,56 triliun (ytd).
 
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 76,05 bps per 4 Maret 2021 dari 77,4 bps per 26 Februari 2021. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
 
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 
Kaburnya dana asing dari pasar keuangan domestik itu pun membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tersungkur. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab kinerja mata uang Garuda jeblok dalam beberapa hari terakhir.
 
Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan akhir pekan ini nilai tukar rupiah terhadap USD melemah bila dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, yakni berada di posisi Rp14.300 per USD. Rupiah melemah 33 poin atau setara 0,23 persen.
 
Menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona merah pada posisi Rp14.300 per USD. Rupiah melemah tiga poin atau setara 0,02 persen dari Rp14.297 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Begitu pula dengan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.371 per USD atau jeblok sebanyak 72 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.299 per USD.
 
Terkait hal tersebut, Bank Indonesia menyatakan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
 
"Termasuk melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutup Erwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan