Ia mengungkapkan keseluruhan capaian pada 2021 menunjukkan kepercayaan investor kepada pasar modal yang telah meningkat. Bahkan momentum pertumbuhan ekonomi diyakini akan berdampak positif terhadap kinerja pasar modal.
"Ini mempunyai momentum yang besar karena PDB kita di 2022 berdasarkan asumsi APBN akan 5,2 persen. Ini adalah menambah keyakinan kita ke depan," kata dia dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI 2022, Senin, 3 Januari 2022.
Selama 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mencapai 6581,48. Dengan indeks tersebut, return investasinya sekitar 10,8 persen atau termasuk jajaran yang terbaik di antara negara-negara lain di kawasan Asia.
Selain itu, jumlah investor yang ada di pasar modal juga meningkat signifikan dari 3,8 juta pada 2020 menjadi 7,5 juta pada 2021. Bahkan jumlah investor ini didominasi oleh investor ritel, termasuk kalangan milenial yang melirik investasi saham.
Kemudian, penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp363,3 triliun dari 194 emiten, lebih tinggi dari 2020 sebesar Rp118 triliun. Ini bersumber dari sektor teknologi dan sektor keuangan yang diharapkan menjadi engine growth ke depan.
OJK juga memperluas pembiayaan UMKM melalui platform Securities Crowdfunding (SCF). Penghimpunan dana melalui platform SCF ini tercatat sebesar Rp410,9 miliar dari tujuh penyelenggara dan 192 penerbit.
"Memang masih kecil, tapi kita punya potensi yang besar ada Rp74 triliun, karena yang kita target SPK dari pemda-pemda. Ini akan terus kita lakukan untuk peningkatan ke depannya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
