Pemilik lisensi KFC di Indonesia tersebut dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Medcom.id, Rabu, 29 April 2020 mengaku menahan rencana ekspansi bisnisnya dikala korona. Emiten berkode FAST ini sebelumnya berencana membangun 20 gerai dan lima KFC Box baru.
"Perusahaan terpaksa menahan ekspansi penambahan gerai dan baru akan melanjutkan agenda ekspansi setelah kondis kembali stabil," kata Direktur J Dalimin Juwono.
Di sisi lain, manajemen menaksir kelangsungan usaha perseoran akan kembali normal pada Juni 2020. Oleh karena itu, perusahaan tetap berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dengan tetap membuka sejumlah gerai dengan menerapkan kebijakan physical distancing seperti hanya melayani tranaksi take away, ojek online, home delivery, dan drive thru.
"Walaupun penjualan sangat turun, kami berusaha mempertahankan posisi cash flow untuk keberlangsungan operational perusahaan sampai akhir bulan Juni 2020, dengan harapan di bulan iuli bisnis perseroan akan kembali normal," jelasnya.
Lalu mengenai hubungan dengan karyawan, peusahaan mengungkapkan untuk tidak mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja.
Untuk para pekerja, disepakati penyesuaian gaji serta Tunjangan Hari Raya selama periode wabah covid-19. Penyesuaian gaji dan THR tersebut dilakukan dengan mekanisme penurunan dan penundaan yang bervariasi. Penurunan gaji terbesar berada di tingkat manajemen dan senior keatas.
Selain itu, perseroan juga menerapkan kebijakan penjadwalan kerja dan merumahkan sebagian pekerjanya. Adapun pekerja yang masuk bekerja di store level tidak dikenakan pemotongan gaji namun dikenakan penundaan sebagian pembayaran. Sedangkan pekerja store level yang dirumahkan akan menerima pemotongan gaji dan penundaan pembayaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
