"RUPSLB hari ini menyetujui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD dengan keterlibatan pemerintah di dalamnya melalui hak memesan efek terlebih dahulu dalam bentuk nontunai," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers, Kamis, 22 Juli 2021.
Sunarso menjelaskan pemerintah akan menyetorkan seluruh saham seri B dalam PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM kepada perseroan atau inbreng.
Setelah transaksi dilakukan, lanjut Sunarso, perseroan akan memiliki 99,99 persen saham di Pegadaian dan PNM. Sedangkan, pemerintah tetap akan memiliki satu lembar saham seri A dwiwarna pada Pegadaian dan PNM.
Adapun terkait rincian HMETD, Sunarso menyebutkan, perseroan merencanakan penerbitan saham baru sebanyak 28,67 miliar seri B dengan nominal Rp50.
Sedangkan penggunaan dana dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk pembentukan holding ultra mikro yang dilakukan melalui penyertaan saham perseroan dalam Pegadaian dan PNM.
"Hal ini merupakan tindak lanjut inbreng saham milik pemerintah dalam pegadaian dan PNM," sebutnya.
Selain itu, perseroan juga akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan ekosistem ultra mikro serta bisnis mikro dan usaha kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
