Gubernur BI Perry Warjiyo. FOTO: dok Bank Indonesia
Gubernur BI Perry Warjiyo. FOTO: dok Bank Indonesia

Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI Ramal Rupiah Bertenaga di 2023

Antara • 21 Desember 2022 16:31
Jakarta: Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat pada 2023 karena ketidakpastian global menurun setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) berhenti menaikkan suku bunga acuan pada kuartal I-2023.
 
"Capital account akan masuk, begitu pula Penanaman Modal Asing (PMA) dan portofolio investasi. Sehingga kami perkirakan Nilai Rukar Rupiah (NTR) ke depan akan cenderung menguat ke arah fundamental," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam Seminar Outlook Ekonomi Indonesia 2023, dilansir dari Antara, Rabu, 21 Desember 2022.
 
Menurutnya, kurs rupiah pada 2022 mengalami pelemahan karena dolar AS menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia dan The Fed menaikkan suku bunga secara agresif. BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berkisar 4,5 sampai 5,3 persen dan inflasi akan kembali ke bawah empat persen atau hanya sekitar tiga persen secara tahunan di 2023.

"Tahun depan, begitu ketidakpastian ekonomi global mereda berbagai faktor akan menguat kembali ke fundamental. Kredit juga akan terus kami dorong hingga tumbuh 11 sampai 12 persen sampai tahun berikutnya," ucapnya.
Baca: Airlangga: Vaksinasi Kunci Keberhasilan Pengendalian Pandemi

Untuk itu, Bank Indonesia akan terus membuat kebijakan moneter yang mendukung stabilitas sistem keuangan dan melanjutkan sinergi dengan pemerintah guna menjaga inflasi inti di bawah empat persen, antara lain melalui insentif untuk sektor pangan.
 
"Jadi kami tidak harus merespons dengan menaikkan suku bunga acuan secara berlebihan dan agresif seperti Amerika Serikat dan negara lain. Kami pastikan inflasi inti bisa kembali ke bawah empat persen di semester I-2023," ucapnya.
 
Bank Indonesia juga akan melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran dengan merchant pengguna QR Indonesian Standard (QRIS) yang diharapkan mencapai 45 juta pada 2023 dan 80 persen di antaranya merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
 
"Untuk Keketuaan ASEAN 2023, QRIS payment akan diperluas untuk dapat digunakan oleh ASEAN Five sehingga cross border connectivity terbangun," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan