Mengutip data Bloomberg, Jumat, 7 Mei 2021, pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD kembali menguat sebanyak 34 poin atau setara 0,24 persen ke posisi Rp14.285 per USD dari Rp14.319 per USD pada penutupan perdagangan di hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona hijau pada posisi Rp14.290 per USD. Rupiah menguat signifikan sebanyak 70 poin atau setara 0,49 persen dari Rp14.290 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Begitu pula dengan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.289 per USD atau menguat sebesar 75 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.364 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah ini disokong kenaikan cadangan devisa Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa RI pada akhir April 2021 sebesar USD138,8 miliar, atau naik dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 sebesar USD137,1 miliar.
"Walaupun data yang dirilis belum sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu USD139 miliar, namun ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia," kata Ibrahim, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 7 Mei 2021.
Bank sentral mengungkapkan peningkatan cadangan devisa terutama dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. BI memastikan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,0 bulan impor atau 9,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Untuk perdagangan minggu depan, tepatnya Senin, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.250 per USD sampai Rp14.310 per USD," pungkas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
