Ilustrasi logo Bank Indonesia - - Foto: MI/ Susanto
Ilustrasi logo Bank Indonesia - - Foto: MI/ Susanto

BI: Tingkat Suku Bunga Masih Jadi Alasan Konsumen Enggan Ambil Kredit

Husen Miftahudin • 17 Juli 2021 11:30
Jakarta: Bank Indonesia (BI) dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Juni 2021 mengindikasikan penambahan pembiayaan melalui utang atau kredit oleh rumah tangga kembali terbatas.
 
Hal ini tercermin dari persentase responden rumah tangga yang menyatakan melakukan penambahan utang pada Juni 2021 tercatat hanya sebanyak 8,6 persen dari total responden, tidak jauh berbeda dari 8,8 persen pada bulan sebelumnya.
 
"Responden rumah tangga yang menyatakan tidak melakukan penambahan pembiayaan tercatat sebesar 91,4 persen dari total responden," ungkap hasil survei yang dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Sabtu, 17 Juli 2021.

Tingkat suku bunga menurut responden rumah tangga masih menjadi aspek pertimbangan utama dalam pengajuan pembiayaan (pangsa 37,3 persen jawaban responden). Faktor lainnya yang berpengaruh menurut rumah tangga antara lain faktor persetujuan dari lembaga peminjam (pangsa 24,7 persen) serta administrasi (pangsa 10,3 persen).
 
Adapun pada Juni 2021, Bank Umum masih menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan yang dibutuhkan oleh responden rumah tangga dengan pangsa sebesar 32,0 persen, lebih rendah dari pangsa pada bulan sebelumnya.
 
Sumber pembiayaan lain untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan responden rumah tangga pada Juni 2021 antara lain dari koperasi dan leasing dengan pangsa masing-masing sebesar 20,1 persen dan 16,0 persen.
 
Menurut jenis pembiayaan yang diajukan, Kredit Multi Guna (KMG) merupakan jenis produk yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga pada Juni 2021 dengan pangsa sebesar 35,1 persen dari total pengajuan pembiayaan.
 
"Berikutnya diikuti oleh Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) masing-masing sebesar 23,2 persen dan 10,8 persen dari total pengajuan kredit. Pengajuan KKB, Kredit Peralatan Rumah Tangga, dan Kartu Kredit meningkat, sementara KPR dan KMG menurun dari bulan sebelumnya," papar hasil survei tersebut.
 
Ditinjau menurut tingkat pengeluaran responden, pengajuan pembiayaan pada Juni 2021 paling banyak diajukan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta sampai Rp3 juta per bulan yaitu sebanyak 50 persen dari total pengajuan. Kemudian diikuti oleh rumah tangga berpengeluaran Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan (pangsa 38,5 persen).
 
"Pengajuan dari kelompok tingkat pengeluaran Rp1 juta hingga Rp3 juta meningkat, sementara untuk kelompok tingkat pengeluaran lainnya terindikasi lebih rendah," urai BI.
 
Adapun sebanyak 5,8 persen dari responden yang tidak melakukan penambahan permintaan pembiayaan di bulan laporan memiliki rencana untuk melakukan penambahan pembiayaan pada waktu mendatang. Pangsa responden yang memiliki rencana pembiayaan ke depan tersebut lebih rendah dibandingkan Mei 2021 yang sebanyak 6,4 persen.
 
"Pada Juni 2021, jika dirinci lebih lanjut 1,4 persen responden berencana menambah pembiayaan pada tiga bulan mendatang. Sementara 1,2 persen lainnya merencanakan mengajukan pembiayaan pada enam bulan mendatang," tutur Bank Indonesia.
 
Di sisi lain, responden rumah tangga masih mengandalkan Bank Umum sebagai preferensi utama apabila akan mengajukan pembiayaan pada waktu mendatang (pangsa 48,7 persen). Namun pangsanya lebih rendah dari bulan sebelumnya.
 
"Alternatif sumber pembiayaan berikutnya bagi responden rumah tangga dalam memperoleh pembiayaan ke depan adalah dari koperasi (pangsa 19,2 persen), leasing (pangsa 10,6 persen), serta teman (8,3 persen)," tutup B.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan