Lembaga keuangan, seperti Banco Bilbao Vizcaya Argentaria, meramalkan wilayah Amerika Latin akan tumbuh 1,1 persen pada 2017 dan 1,6 persen pada tahun ini.
FocusEconomics yang berbasis di Barcelona, yang menyediakan perkiraan ekonomi dan analisis untuk 127 negara, memprediksi tingkat pertumbuhan regional yang jauh lebih optimistis, memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2,4 persen pada 2018 serta pertumbuhan ekonomi 2,7 persen pada 2019.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam laporan terakhirnya bahwa pihaknya memperkirakan pemulihan kepercayaan investor di kawasan ini pada dasarnya memacu konsumsi dan investasi swasta pada tahun depan.
"Ekspor bahan baku juga akan mendapat keuntungan dari kenaikan harga global," tambah perusahaan itu dikutip dari Xinhua, Minggu, 31 Desember 2017.
Bank Pembangunan Inter-Amerika mengatakan Tiongkok memainkan peran kunci dalam pemulihan ekonomi Amerika Latin pada 2017, dengan ekspor regional ke raksasa Asia itu alami kenaikan 30 persen.
Kepala ekonomi Asia di Oxford Economics Louis Kuijs memperkirakan bahwa meskipun perdagangan global mengalami sedikit perlambatan pada 2018, pertumbuhan regional akan tetap kuat berkat ekspansi sinkron ekonomi utama, seperti Tiongkok.
Dolar AS yang kuat juga membantu memacu ekonomi Amerika Latin, yang sebagian besar merupakan eksportir terkemuka ke Amerika Serikat.Negara itu seperti Argentina, Brasil, Cile, Kolombia, Meksiko, dan Peru.
Oxford Economics, firma penasihat global yang terkait dengan Universitas Oxford, mengatakan bahwa mereka percaya 2017 menandai dimulainya sebuah proses konvergensi menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di wilayah ini.
Pedro Tuesta, ekonom dari Continuum Economics, sebuah firma riset ekonomi independen terkemuka, percaya bahwa pada 2018, pertumbuhan regional amerika latin akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
