"Kondisi tersebut terjadi disebabkan oleh penurunan tajam dalam penjualan Inggris dan penurunan ekspor," unngkap Society of Motor Manufacturers and Traders, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 2 Juni 2018. Selain itu, di April juga terlihat beberapa pabrik meningkatkan hasil produksi dengan model-model baru yang datang, seperti Nissan Leaf.
Kepala Eksekutif SMMT Mike Hawes mengatakan pertumbuhan April tidak terlalu mengejutkan mengingat penurunan signifikan dalam hasil produksi kali ini adalah baik untuk melihat investasi yang direncanakan sebelumnya ke dalam model baru yang memberikan hasil lebih baik.
"Namun, mengingat investasi tersebut dilakukan atas dasar perdagangan bebas dan gesekan yang diberikan oleh keanggotaan Uni Eropa kami, kemampuan pabrik Inggris untuk menarik gelombang model baru berikutnya dan mendorong pertumbuhan masa depan tergantung pada pemeliharaan kondisi kompetitif ini setelah Brexit," tuturnya.
"Itu sebabnya sangat penting bahwa pemerintah bertindak untuk menjaga partisipasi kita dalam serikat pabean Uni Eropa dan pasar tunggal," tambahnya.
Lebih dari 80 persen mobil buatan Inggris diekspor, sementara industri juga sangat bergantung pada suku cadang yang diimpor. Sekitar 56 persen komponen yang digunakan langsung di mobil Inggris dikirim ke negara itu, sementara sekitar tiga perempat bagian yang lebih kecil yang digunakan dalam komponen-komponen itu juga diimpor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
