Mengutip Xinhua, Sabtu, 7 April 2018, Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) yang berbasis di Abu Dhabi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Fotovoltaik Surya (PV) tumbuh 32 persen pada 2017, diikuti oleh energi angin yang tumbuh sebesar 10 persen.
IRENA dalam laporannya yang baru berjudul 'Statistik Kapasitas Terbarukan 2018' menyebutkan angka yang paling komprehensif terbaru dan dapat diakses tentang statistik kapasitas energi terbarukan, karena mengandung hampir 15 ribu titik data dari lebih dari 200 negara dan wilayah.
Peningkatan kapasitas pembangkit energi terbarukan sebagian disebabkan oleh pengurangan biaya substansial, dengan biaya listrik dari PV surya menurun 73 persen dan angin darat seperempat, antara 2010 dan 2017. Kedua teknologi sekarang berada dalam kisaran biaya daya yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil.
Tiongkok terus memimpin penambahan kapasitas global, memasang hampir setengah dari semua kapasitas baru pada 2017, kata IRENA, sebuah organisasi antarpemerintah yang mendukung negara-negara dalam transisi ke masa depan atas energi yang berkelanjutan dengan 156 anggota (155 negara dan Uni Eropa) dan 24 negara tambahan dalam proses aksesi.
Asia menyumbang 64 persen dari penambahan kapasitas baru pada 2017, naik dari 58 persen tahun lalu. Eropa menambahkan 24 GW kapasitas baru pada 2017, diikuti oleh 16 GW di Amerika Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
