Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Zimbabwe menandatangani kerja sama untuk pertama kalinya dengan melakukan konsultasi secara reguler antara kedua belah pihak yang selama ini belum pernah ada.
"Jadi kita melihat kawasan Afrika merupakan kawasan yang belum kita manfaatkan secara optimal. Sehingga apa pun yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan ekspor perdagangan investasi kita ke Afrika, akan kita lakukan," ujar Retno, ditemui di Perhelatan Konferensi Asia Afrika, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Retno mencontohkan, kerja sama dengan Zimbabwe, Indonesia mengupayakan ekspor peralatan pertanian. Di mana saat ini sedang dalam pembicaraan dengan partner di Afrika.
"Kita banyak sekali bicara masalah ekspor mesin pertanian. Alat-alat strategis, pesawat, dan lain-lain. Dan juga kemungkinan-kemungkinan investasi yang ditawarkan Afrika kepada kita," jelas Retno.
Oleh karena itu, lanjut dia, pada intinya pertemuan bilateral ini adalah memfasilitasi hubungan yang lebih dekat, khususnya di bidang perekonomian, antara Indonesia dengan Zimbabwe.
"Seperti tadi dengan Madagskar, mereka tertarik membeli CN212. Kita sudah antar besok ada pertemuan di Bandung. Terus kemudian kapal feri dengan PT Pal Indonesia yang kapastitasnya 160 pack. Jadi di sela-sela KAA, kita lakukan pertemuan bilateral yang mengarah muatan kerja sama ekonomi Asia Afrika," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
