Abe mengaku dia 'sepenuhnya menyadari' keputusan Trump untuk menarik diri dari Trans Pacific Partnership (TPP) yang merupakan kesepakatan perdagangan multilateral. Namun, dia mengatakan, Jepang dan Amerika Serikat telah menyepakati kerangka kerja baru untuk dialog ekonomi.
"Saya cukup optimistis dan hasil yang baik akan terlihat dari dialog," kata Abe, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 11 Ferbruari 2017, seraya menambahkan bahwa Jepang sedang mencari aturan perdagangan yang adil terkait seperangkat aturan untuk perdagangan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, ekspor Jepang mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam 15 bulan pada Desember 2016 akibat menguatnya penjualan alat elektronik dan alat mobil. Adapun kondisi itu merupakan sinyal positif untuk ekonomi Jepang yang bergantung pada kinerja ekspor.
Namun demikian, langkah proteksionisme yang dilakukan AS memberikan ancaman karena menekan perdagangan di seluruh wilayah di dunia. Hal semacam ini tentu perlu diantisipasi agar tidak ada persoalan signifikan yang nantinya memukul kinerja perdagangan global dan menekan laju pertumbuhan ekonomi.
Data Departemen Keuangan menunjukkan ekspor mengalami kenaikan sebanyak 5,4 persen secara tahun ke tahun pada Desember, dibandingkan dengan peningkatan 1,2 persen secara tahunan yang diperkirakan para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Ini diikuti penurunan tahunan 0,4 persen pada November.
Selain itu, pengiriman dalam hal volume mengalami kenaikan sebanyak 8,4 persen dari tahun sebelumnya, mengalami penguatan untuk bulan kedua berturut-turut dan menggarisbawahi kenaikan dari permintaan eksternal. Kondisi ini tentu diharapkan bisa terus terjadi di masa-masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
