Keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa, sejumlah negara khawatir hal ini akan mempengaruhi hubungannya dengan Inggris. Tak hanya itu, yang lebih dikhawatirkan lagi adalah guncangnya perekonomian dunia.
"Saya akan menindaklanjuti sejumlah proyek antara Indonesia dan Inggris yang diumumkan saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Inggris April lalu," kata Graham, di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).
Kunjungan Presiden Jokowi tersebut, tambah dia, sebagai identifikasi area-area kerja sama baru yang menguntungkan kedua negara. "Mulai dari energi terbarukan hingga vaksin dan kedirgantaraan," lanjutnya.
Graham mengaku ini adalah kunjungannya yang ke-10 ke Indonesia. Kedatangannya kali ini pun mengingat adanya peningkatan investasi dari Asia pascareferendum Brexit.
Tak hanya itu, tingginya pertumbuhan ekonomi dan data lapangan kerja di Inggris juga menjadi salah satu alasan ia diutus untuk mengunjungi Indonesia lagi.
Graham pun direncanakan akan bertemu dengan sejumlah menteri senior, para pelaku bisnis, perwakilan-perwakilan perusahaan Inggris di Indonesia, BKPM dan Sekretariat ASEAN.
"Kunjungan saya ini juga untuk mendiskusikan hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia pasca referendum Brexit," pungkasnya.
Inggris telah memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa yang berimbas dengan lengsernya Perdana Menteri David Cameron.
Banyak pejabat dari Partai Konservatif menyesalkan hasil dari referendum Brexit ini. Saat ini, Cameron telah digantikan oleh PM yang baru, yaitu Theresia May.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
