Mereka akan mempersiapkan KTT pemimpin pada 15 Desember untuk membahas proposal dari Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kepala Komisi Eropa Jean Claude Juncker. Sebanyak 27 menteri Uni Eropa akan membahas tiga isu utama yang membuat euro semakin bersatu secara politis dan ekonomi, sehingga lebih tahan terhadap krisis di masa depan.
Ini menciptakan anggaran zona euro terpadu yang bisa digunakan untuk merespons krisis, menyederhanakan peraturan disiplin anggaran UE, dan akhirnya menyelesaikan serikat perbankan yang menghilangkan batasan antara pemberi pinjaman di seluruh blok. Industri perbankan tentu diharapkan bisa terus tumbuh meski terjadi Brexit.
"Kami akan mendengarkan para menteri tapi mereka tidak akan memutuskan apapun," kata seorang pejabat senior Uni Eropa, seperti dikutip dari AFP, Selasa 7 November 2017, seraya menambahkan bahwa mereka hanya akan menyentuh dasar pada isu-isu utama.
Pertemuan tersebut akan melibatkan Eurogroup dari 19 negara yang menggunakan mata uang tunggal dan tujuh lainnya yang menandatangani pakta fiskal Eropa 2012 selama krisis utang zona euro. Kesemuanya itu dengan tujuan tetap memacu laju perekonomian Uni Eropa ke arah yang lebih positif.
Republik Ceko, yang belum menandatangani perjanjian tersebut, dan Kroasia, yang bukan anggota Uni Eropa saat perjanjian itu ditandatangani, juga akan diundang sebagai pengamat dalam upaya membangun persatuan di balik rencana untuk bagian penting dari mimpi Eropa.
Tapi Inggris akan tersesat dalam keadaan dingin, karena tidak menandatangani pakta tersebut, dan juga akan meninggalkan Uni Eropa pada 2019 sebelum sebagian besar reformasi yang direncanakan akan mulai berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
