Mengutip Antara, Selasa, 6 Agustus 2019, langkah ini juga mendorong dolar Amerika Serikat (USD) turun terhadap yen dan euro, sementara saham berjangka AS jatuh di tengah kekhawatiran konflik perdagangan dengan Tiongkok yang akan merusak pertumbuhan ekonomi AS serta keuntungan perusahaan.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah telah menentukan bahwa Tiongkok memanipulasi mata uangnya dan Washington akan terlibat dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menghilangkan persaingan tidak adil dari Beijing.
Tindakan AS itu terjadi setelah Tiongkok membiarkan yuan melemah melewati level kunci USD7 pada Senin 5 Agustus untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, menyusul keputusan Trump untuk mengenakan tarif tambahan 10 persen pada USD300 miliar impor dari Tiongkok, mengakhiri gencatan senjata perdagangan selama sebulan.
"Trump telah menghantam Tiongkok dengan banyak tarif, kami tidak yakin apa lagi yang bisa ia lakukan sekarang karena ia menyatakan Tiongkok manipulator mata uang," kata Manajer Umum Penelitian Gaitame.Com Research Institute Takuya Kanda, di Tokyo.
"Perang dagang telah memasuki fase baru dan kami sangat tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya. Ketidakpastian jenis ini akan membuat yuan lemah dan dolar melemah terhadap yen," tambahnya.
Adapun yuan di luar negeri jatuh ke 7,1265 per USD atau terendah sepanjang masa. Dolar AS turun 0,3 persen terhadap yen Jepang menjadi 105,61. Greenback sebelumnya merosot ke 105,51 yen, terendah sejak kejatuhan pada Januari yang mengguncang pasar mata uang. Euro naik 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi 1,1238, level terkuat sejak 19 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
