"Ukraina meminta kami untuk meninjau masalah restrukturisasi utang," kata Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, kepada media Rusia di sela-sela pertemuan menteri keuangan KTT G20 dan kepala bank sentral di Istanbul, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (11/2/2015).
Siluanov memaparkan bahwa Rusia tidak bersedia untuk menunda pembayaran, Namun, mengharapkan Kiev dapat mematuhi tenggat waktu.
"Kami tidak siap untuk menerima keterlambatan atau pembayaran secara angsuran. Kami mengharapkan dan menunggu pemenuhan kewajiban oleh Ukraina ke Rusia pada Desember ini," tegas dia.
Rusia telah sepakat untuk memberikan bantuan pinjaman secara massif ke Ukraina sebesar USD15 miliar pada Desember 2013 sebelum pro-Moskow Presiden Viktor Yanukovych digulingkan. Rusia pun kemudian membekukan pinjaman setelah angsuran pertama sebesar USD3 miliar.
Rusia tidak dalam posisi untuk menunda pembayaran, khususnya dalam mata uang asing, ujar Siluanov, karena mengacu pada anggaran Rusia yang lumpuh oleh jatuhnya mata uang rubel akibat pelemahan harga minyak.
"Setiap pendapatan anggaran dalam mata uang asing penting bagi kami," katanya.
Namun demikian, Siluanov tidak menyebutkan adanya tuntutan dalam pembayaran awal pinjaman tersebut, yang telah diperdebatkan pemerintah bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
