Virus korona dan aksi protes di Hong Kong telah menyebabkan kekhawatiran yang membuat taman bermain itu harus mengalami penutupan. Untuk saat ini, properti di Hong Kong dan Shanghai ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Dan besarnya dampak finansial sangat tergantung pada durasi penutupan," kata Chief Financial Officer Disney Christine McCarthy seperti dilansir CNN International, Rabu, 5 Februari 2020.
Christine mengatakan pendapatan operasional Disneyland Shanghai dapat turun sekitar USD135 juta kuartal ini jika tetap ditutup selama dua bulan.
Di Hong Kong, Disneyland telah lama berjuang untuk mendapatkan kembali daya tarik. Disneyland Hong Kong terimbas penurunan pariwisata karena protes massal yang mencengkeram kota tersebut pada paruh kedua 2019.
Pada tahun ini, akibat protes dan virus, Disneyland Hong Kong bisa kehilangan sekitar USD145 juta pendapatan operasional selama kuartal ini.
Wabah virus korona di Tiongkok menambah beban bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Negeri Tirai Bambu ini baru saja merayakan liburan Tahun Baru Imlek yang biasanya merupakan anugerah bagi sektor hiburan dan perjalanan karena sebagian besar penduduk Tiongkok menikmati liburan selama seminggu.
McCarthy mengatakan periode Imlek biasanya menguntungkan bagi Disney. Namun, tidak dengan tahun ini. Peristiwa di Tiongkok telah mengurangi seperempat momentum untuk Disney. Namun, perusahaan membukukan pendapatan sesuai dengan harapan. Hasil ini sekaligus membuat para analis terkesan dengan fakta jumlah pelanggan yang di atas ekspektasi untuk layanan streaming baru, Disney +.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
