Reuters melansir, Sabtu, 7 Januari, ketiga indeks ini memperpanjang rally yang telah terjadi selama dua bulan didorong oleh optimisme tentang Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump.
Saham Apple naik 1,1 persen setelah Biro Kompetisi Kanada tidak menemukan bukti yang cukup untuk pembuat iPhone ini terlibat dalam tindakan antikompetitif, sehingga penyelidikan yang dilakukan selama dua tahun ke perusahaan ditutup.
Wall Street telah "berurai di air mata" sejak Trump memenangkan pemilu AS pada November, dengan Dow naik sembilan persen karena investor bertaruh Trump akan merangsang ekonomi dengan pajak yang lebih rendah dan belanja infrastruktur.
Indeks Dow Jones Industrial Average DJI naik 64,51 poin atau 0,32 persen menjadi 19.963,8. Indeks sempat naik setinggi 19.999,63 tapi lantas kehilangan performanya. Saham Goldman Sachs yang tercatat naik 1,48 persen turut membantu kenaikan Dow Jones.
Sementara indeks S & P 500 naik 7,98 poin atau 0,35 persen ke 2.276,98, penutupan tertinggi yang pernah ada. Serta Nasdaq Composite menguat 33,12 poin atau 0,6 persen ke 5.521,06, yang juga mendekati rekornya.
Sembilan dari 11 besar sektor S & P sektor naik, dipimpin oleh sektor teknologi yang mengalami keuntungan sebesar 0,96 persen. Untuk minggu ini, Dow naik satu persen sedangkan S & P naik 1,7 persen dan Nasdaq melonjak 2,6 persen.
Sekitar 6,4 miliar lembar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit di bawah rata-rata harian selama 20 sesi terakhir sebesar 6,7 miliar lembar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
