Mengutip Antara, Rabu, 4 September 2019, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember melambung sebanyak USD26,5 atau 1,73 persen menjadi USD1.555,9 per ons. Putaran kenaikan tarif terbaru antara Amerika Serikat dan Tiongkok mulai berlaku pada 1 September.
Tiongkok pada Senin, 2 September mengumumkan bahwa negara itu telah mengajukan kasus di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap Amerika Serikat setelah penerapan tarif tambahan 15 persen yang dikenakan pada impor barang-barang Tiongkok senilai USD300 miliar pada 1 September.
Tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat sangat melanggar konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara di Osaka, Jepang, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan mengatakan, menambahkan bahwa Tiongkok sangat tidak puas dan dengan tegas menentang tarif.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,09 persen menjadi 98,95 pada pukul 17.30 GMT, beberapa saat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka yang dihargakan dalam dolar AS akan naik karena menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik sebanyak 89,5 sen atau 4,88 persen menjadi USD19,237 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik sebanyak USD23,9 atau 2,57 persen menjadi USD955,6 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
