Presiden Direktur Bank HSBC Indonesia Sumit Dutta mengatakan upaya menarik investor luar negeri tidak hanya dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun HSBC Indonesia yang memiliki akses terhadap investor di luar negeri juga turut serta mempromosikan investasi di Indonesia.
“Di Indonesia, pemerintahan Presiden Joko Widodo semakin mendukung bisnis dan investasi dengan memangkas birokrasi. Pemerintah melalui BKPM telah membangun sistem satu pintu untuk mempermudah investor berinvestasi di Indonesia,” ujarnya di Kantor HSBC Indonesia, Gedung WTC I, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.
Lebih lanjut, Pemerintah Indonesia terus berupaya menaikkan peringkat kemudahan bisnis di Indonesia untuk semakin menarik investasi, dengan peringkat 40 sebagai target. Menurut laporan ekonomi Bank Dunia, Indonesia menempati ranking 91 secara global pada 2017 dari sebelumnya peringkat 106 di 2016.
"Kemampuan HSBC seperti penerbitan obligasi sampai manajemen risiko akan mendukung proyek infrastruktur lokal maupun lintas negara mulai dari investor besar dan kontraktor. HSBC juga senantiasa menciptakan solusi perdangangan dan pembiayaan yang inovatif bagi klien yang terlibat dalam proyek infrastruktur," jelas dia.
Dirinya menambahkan, berbagai layanan lainnya seperti tender advisory, tender, pelaksanaan dan maintenance aset infrastruktur juga menjadi beberapa hal yang mampu didukung oleh HSBC. Di samping itu, HSBC juga terus mendorong para pelaku bisnis untuk melihat peluang yang lebih besar.
"Dengan pengalaman dan portofolio kerja di kawasan ASEAN, HSBC berkomitmen untuk mendukung negara-negara di ASEAN untuk melangkah meraih peluang. HSBC mulai melihat geliat para klien di berbagai negara ASEAN dalam mempersiapkan diri untuk meraih peluang yang ada," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
