OPEC, Rusia, dan beberapa produsen sekutu lainnya telah memelopori upaya berkelanjutan untuk mencoba membersihkan pasokan global yang menggantung dan berharap bisa menopang harga. Perjanjian, yang mulai berlaku pada Januari 2017, telah diperpanjang hingga akhir tahun ini. Namun, Rusia mungkin melompat dari kesepakatan sebelum tanggal akhir.
"Saya tidak dapat memberi Anda jawaban yang tepat karena kami tidak memiliki gagasan lengkap bagaimana pasar akan tampil dalam bulan-bulan mendatang. Kami harus terus memantau situasi. Saya tidak bisa mengatakan dengan tegas dalam artian ya atau tidak, ini akan terlalu kasar," kata Novak, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu, 21 April 2018.
"Kami menjaga opsi tetap terbuka agar dapat mengambil keputusan yang lebih seimbang berdasarkan data yang lebih akurat selama periode jangka panjang," tambahnya.
Kesepakatan itu awalnya diajukan untuk meningkatkan harga minyak setelah bertahun-tahun berada di level yang rendah. Negara-negara penghasil minyak akan bertemu pada Juni untuk meninjau kembali kesepakatan itu. Novak mengakui bahwa perjanjian mereka telah berhasil, tetapi masih ada lagi yang harus dilakukan.
"Tidak diragukan, situasinya jauh lebih baik daripada tiga bulan, setengah tahun atau setahun yang lalu, tetapi pasien belum sepenuhnya pulih. Untuk melanjutkan dengan metafora maka kami telah menurunkan suhu tetapi kami belum melihat pemulihan penuh," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
