"Kita harus bangun pasar terbuka dan dinamis. Kita harus mengubah pasar ke wilayah kita untuk menciptakan kemakmuran bagi anak cucu kita," ujar Abe, dalam Konferensi Asia Afrika (KAA), di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015).
Ia menambahkan, jumlah penduduk wilayah Asia Afrika merupakan potensi bagi pasar ekonomi baru. Pasalnya, Asia dan Afrika menguasai jumlah penduduk sebanyak 75 persen dari total penduduk yang ada di dunia.
Jumlah penduduk yang besar tersebut membuat Perdana Menteri asal Negeri Matahari itu berkeinginan untuk menjadikan negara-negara di Asia Afrika menjadi berbasis industri.
"Melalui tangan-tangan pemuda yang ambisius di Asia dan Afrika, kita akan membantu perkembangan generasi untuk membangun negara-negara industri," papar Abe.
Dia mengungkapkan, dalam lima tahun ke depan, pihaknya akan membantu sebanyak 350 ribu orang dari wilayah Asia dan Afrika untuk mengembangkan teknologi dan pengetahuan industri.
"Selama lima tahun ke depan, kita akan membantu sebanyak 350 ribu orang agar mendapatkan keahlian di bidang teknologi dan pengetahuan industri," pungkas Abe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
