Lembaga keuangan multilateral pertama kali yang diluncurkan oleh Tiongkok tersebut resmi beroperasi pada 16 Januari hari ini. Acara peresmian pun dihelat di Beijing, Tiongkok.
Asia Times melansir, Sabtu, 16 Januari, bank ini resmi didirikan pada akhir 2015 dengan 57 negara setuju untuk menjadi anggota, 19 di antaranya adalah Asia. Batch pertama dari pinjaman diharapkan akan disetujui pada pertengahan tahun ini.
Dilaporkan suratkabar People's Daily, media resmi di Tiongkok, tugas utama AIIB akan mendanai berbagai proyek baik di dalam dan di luar Asia. Menurut data Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) negara-negara Asia akan membutuhkan dana sebesar USD800 miliar untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur setiap tahunnya dalam periode 2010-2020.
Namun, lembaga keuangan internasional saat ini seperti Bank Dunia dan ADB akan memiliki waktu yang sulit memenuhi permintaan sejumlah dana tersebut untuk investasi infrastruktur.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan People's Daily, Ketua Yayasan ASEAN Li Zhuohui, mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan mitra seperti AIIB. Dirinya meyakini jika AIIB akan memberikan kontribusi besar-besaran untuk konstruksi baru dan merangsang potensi ekonomi banyak negara di kawasan ini.
Selain itu, AIIB juga diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengurangi kemiskinan di Asia. Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan bahwa siapa pun yang peduli tentang isu-isu kemiskinan dan ketidaksetaraan harus menyambut kehadiran bank ini.
Menurut Jim Yong Kim, AIIB akan membantu negara-negara berkembang dalam mengembangkan ekonomi mereka dan menciptakan lapangan kerja baru. AIIB pun dinilai akan meningkatkan keterkaitan negara ASEAN dan membantu mempercepat laju integrasi ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
