Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya kebijakan guna meredakan bom waktu demografis yang bisa menimpa benua yang menua selama 50 tahun ke depan ketika rasio pensiunan terhadap orang usia kerja diperkirakan meningkat dua kali lipat.
"Ketika keuangan publik UE yang diregangkan telah berjuang untuk menutupi tingkat pensiun saat ini, Komisi Eropa mencoba untuk mendorong penghematan pribadi guna menebus pensiun yang lebih rendah," kata Komisi Eropa, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 30 Juni 2017.
Produk Pan-European Personal Pension Product (PEPP) yang diusulkan jika disetujui oleh negara-negara Uni Eropa dan parlemen UE maka akan memberi konsumen pilihan penghematan baru dan diharapkan dapat meningkatkan jumlah orang yang berlangganan pensiun pribadi.
Saat ini hanya 27 persen warga UE yang bekerja di negara dengan usia kerja yang telah membeli uang pensiun pribadi, yang melengkapi pensiun yang didanai pemberi kerja dan yang didanai pemerintah, menyisihkan 700 miliar euro yang dikelola oleh bank, dana pensiun atau asuransi.
Industri ini diperkirakan akan melipatgandakan ukurannya di UE pada 2030, namun Komisi mengatakan bahwa dengan PEPP maka aset kelolaan bisa mencapai 2,1 triliun euro. Hal ini diharapkan menguntungkan bagi negara-negara di mana hampir tidak ada pasar untuk produk pensiun pribadi, terutama di Eropa timur.
Komisi mengatakan bahwa hanya di Jerman, Austria, Slovenia, Spanyol dan Swedia, sebanyak 15 persen atau lebih konsumen yang memenuhi syarat melakukan investasi semacam itu. Pekerja lapangan, yang membangun pensiun mereka di beberapa negara Uni Eropa, juga dapat menunjukkan ketertarikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
