Mengutip Antara, Kamis, 21 Oktober 2021, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 0,9 persen atau 74 sen ke USD85,82 per barel, dan tertinggi sejak Oktober 2018.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk penyerahan November naik 91 sen atau 1,1 persen menjadi USD83,87 per barel. Kontrak WTI yang lebih aktif untuk pengiriman Desember menetap naik 98 sen menjadi USD83,42 per barel.
Harga minyak mentah pun meningkat karena pasokan semakin ketat. Hal ini seiring kebijakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang penurunan pasokan karena permintaan AS telah meningkat.
“Permintaan yang lebih kuat dan kekhawatiran tentang penurunan persediaan ketika penyulingan sudah beroperasi pada tingkat rendah selama musim pemeliharaan membuat orang khawatir tentang apa yang akan terjadi ketika penyuling harus meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan bensin dan sulingan yang sangat kuat,” kata analis energi senior di Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn.
Adapun persediaan AS di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma mencapai level terendah sejak Oktober 2018. Stok bensin sekarang berada di level terendah sejak November 2019. Sementara stok sulingan turun ke level yang tidak terlihat sejak awal 2020.
Harga minyak juga terangkat oleh lonjakan harga gas alam dan batu bara di seluruh dunia sebagai antisipasi bahwa pembangkit listrik dapat beralih ke minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
