Tertinggi dalam Hampir 10 Tahun, Ekspor Singapura Melonjak 24,2% di November

Singapura: Ekspor domestik non-minyak atau Non-Oil Domestic Exports (NODX) Singapura melonjak 24,2 persen secara tahun-ke-tahun di November. Pencapaian itu menandai lompatan terbesar dalam hampir satu dekade dan pertumbuhan ke-12 bulan secara berturut-turut.
 
Mengutip Channel News Asia, Senin, 20 Desember 2021, kenaikan tersebut memperpanjang penguatan 17,8 persen di bulan sebelumnya, dan merupakan yang tertinggi sejak Februari 2012. Ekspor elektronik dan nonelektronik tumbuh, menurut data yang dirilis Enterprise Singapore (ESG).
 
Pada basis penyesuaian musiman bulan ke bulan, NODX meningkat sebesar 1,1 persen di November, mengikuti kenaikan bulan sebelumnya sebesar 4,1 persen. Ekspor elektronik terus tumbuh, mencatat peningkatan 29,2 persen pada basis tahun-ke-tahun, terutama didorong oleh sirkuit terpadu, komputer pribadi dan produk media disk, kata ESG.
Pengiriman produk non-elektronik tumbuh sebesar 22,7 persen, dipimpin oleh mesin khusus, petrokimia dan bahan kimia utama. "NODX ke pasar teratas secara keseluruhan naik pada November 2021, meski ekspor ke Thailand menurun," kata ESG.

Kontributor terbesar

Kontributor terbesar kenaikan ini adalah Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan. Ekspor ke Tiongkok tumbuh sebesar 45,3 persen karena mesin khusus, petrokimia, dan obat-obatan. Pengiriman ke Taiwan meningkat 36,5 persen karena sirkuit terpadu, alat ukur, dan petrokimia.
 
Ekspor ke Korea Selatan naik 57,9 persen karena mesin khusus, sirkuit terpadu, dan komputer pribadi. Pengiriman ke pasar negara berkembang tumbuh sebesar 54,2 persen. Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh Asia Selatan, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Amerika Latin.
 
Pada basis tahun-ke-tahun, total perdagangan meningkat sebesar 31,6 persen di November, memperpanjang pertumbuhan 24 persen di bulan sebelumnya. Sedangkan total ekspor naik 31,3 persen, sementara total impor tumbuh 31,9 persen.