baca juga: Cetak Cuan 104%/Tahun, Performa Bitcoin Lebih Ciamik Ketimbang Investasi Warren Buffett |
Menurut data Coinglass, pada kuartal I-2024 BTC ditutup naik 68,68 persen. Sementara, menjelang penutupan kuartal II-2024 BTC masih turun sebesar 15,79 persen. Senin, 24 Juni 2024, BTC sempat anjlok di bawah USD60 ribu per keping hingga turun ke USD58.438 per keping sebelum akhirnya kembali naik ke level USD60.370 per keping pada Selasa 25 Juni 2024.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, saat ini harga BTC turun 18,14 persen dari harga tertinggi sepanjang masa (all time high) di USD73,750 per keping dan ETH sebesar 18.15 persen dari harga tertinggi tahunan USD4,093 per keping. Demikian pula, pasar kripto turun 18,77 persen dari level tertinggi tahunan USD2,721 triliun pada Maret 2024.
Dia menuturkan gejolak pasar kemungkinan dipicu oleh beberapa faktor seperti kekhawatiran pasar meningkat setelah Mt. Gox bursa kripto Jepang yang diretas lebih dari satu dekade lalu mengumumkan mereka akan memulai pembayaran bitcoin dan bitcoin cash kepada krediturnya mulai Juli nanti. Sehingga menimbulkan kekhawatiran adanya potensi lonjakan pasokan BTC dan BCH ke pasar.
"Selain itu, perdagangan ETF bitcoin spot pekan lalu ditutup dengan arus keluar sebesar USD544,1 juta. Investor institusi, yang berhati-hati terhadap volatilitas pasar dan ketidakpastian peraturan, menyesuaikan posisi mereka dalam produk investasi terkait bitcoin," tegas dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Juni 2024.
Meskipun data CPI baru-baru ini menunjukkan sedikit penurunan inflasi, kekhawatiran mengenai tingkat inflasi yang kembali mengingat masih di atas target Federal Reserve di angka dua persen. Tingkat inflasi yang tinggi memengaruhi ekspektasi pasar mengenai kebijakan moneter The Fed, sehingga berdampak pada penilaian aset di pasar kripto.
Pasar kripto pekan ini
Pasar kripto bersama dengan pasar keuangan yang lebih luas dengan sabar menunggu data ekonomi utama minggu ini. Misalnya, data Kepercayaan Konsumen Mei akan dirilis Selasa, 25 Juni 2024.Selain itu, revisi kedua data PDB AS untuk kuartal pertama akan dirilis Kamis, 27 Juni 2024. Data Pendapatan Pribadi, Belanja Pribadi, dan Personal Consumption Expenditures (PCE) AS dijadwalkan akan dirilis Jumat.
Data PCE dan PCE Inti AS akan diawasi dengan ketat oleh para pengamat pasar kripto, untuk mencari petunjuk mengenai tekanan inflasi saat ini. Secara YoY, PCE diperkirakan akan turun menjadi 2,6 persen YoY di Mei dari 2,7 persen YoY di bulan sebelumnya. Selain itu, PCE Inti AS juga diperkirakan turun menjadi 2,6 persen YoY dari 2,8 persen YoY di April.
Panji menambahkan, jika data PCE (Personal Consumption Expenditures) lebih tinggi dari ekspektasi pasar, hal ini dapat menyebabkan penurunan harga kripto karena investor mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
"Sebaliknya, jika data PCE lebih rendah dari ekspektasi pasar, ini dapat meningkatkan harga kripto karena investor berharap suku bunga tetap rendah, meningkatkan likuiditas dan kepercayaan untuk berinvestasi dalam aset berisiko seperti kripto," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News