Ilustrasi. FOTO: FREDERIC J. BROWN/AFP
Ilustrasi. FOTO: FREDERIC J. BROWN/AFP

Harga Minyak Dunia Menguat

Antara • 30 November 2021 08:01
New York: Minyak dunia memangkas kenaikannya tetapi mengakhiri sesi lebih tinggi pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Investor memandang kemerosotan pasar minyak dan keuangan pada Jumat, 26 November akibat tidak adanya lebih banyak data tentang varian baru virus korona Omicron.
 
Mengutip Antara, Selasa, 30 November 2021, minyak mentah berjangka Brent menjadi USD73,44 per barel, naik 72 sen atau 1,0 persen, setelah anjlok USD9,50 pada akhir pekan lalu. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat USD1,80 atau 2,6 persen menjadi USD69,95 per barel. WTI terpuruk USD10,24 di sesi sebelumnya.
 
Brent sempat melonjak di atas USD77 per barel, sementara minyak mentah AS menyentuh tertinggi di atas USD72 per barel. Namun, kedua kontrak menyerahkan sebagian keuntungan mereka di akhir sesi. Dalam perdagangan pasca-penyelesaian, Brent sempat sebentar berubah menjadi berada wilayah negatif dengan volume tipis.

Penurunan pada Jumat, 26 November, adalah penurunan satu hari terbesar sejak April 2020, mencerminkan kekhawatiran bahwa larangan perjalanan terkait virus korona akan menekan permintaan. Penurunan itu diperburuk oleh likuiditas yang lebih rendah karena libur AS.
 
"Kami percaya penurunan harga minyak telah berlebihan," kata seorang analis di RBC Capital Markets, Michael Tran, mencatat penurunan tajam harga menunjukkan tingkat permintaan yang jauh lebih lemah daripada yang terlihat saat ini.
 
Jika varian baru dari virus tersebut terbukti resisten terhadap vaksin atau lebih menular daripada varian lain, itu dapat berdampak pada perjalanan, perdagangan, dan permintaan minyak.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan perlu waktu berminggu-minggu untuk memahami tingkat keparahan varian baru tersebut, meskipun seorang dokter Afrika Selatan yang telah merawat kasus mengatakan gejalanya sejauh ini tampak ringan.

OPEC+

Pejabat tinggi dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, menggemakan pandangan itu, dengan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman al-Saud tidak khawatir tentang Omicron, Asharq Business melaporkan, sementara rekannya dari Rusia mengatakan dia melihat tidak perlunya tindakan mendesak di pasar.
 
Omicron telah menciptakan tantangan baru bagi OPEC+, yang akan bertemu pada 2 Desember untuk membahas apakah akan melanjutkan peningkatan produksi minyak Januari yang dijadwalkan. OPEC+ telah menunda pertemuan teknis minggu ini untuk mendapatkan waktu guna menilai dampak Omicron. Harga Brent telah merosot USD10 dalam dua minggu terakhir.
 
Presiden AS Joe Biden mendesak warga Amerika untuk tidak panik tentang varian Omicron covid-19 yang baru dan mengatakan Amerika Serikat bekerja dengan perusahaan farmasi untuk membuat rencana darurat jika vaksin baru diperlukan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan