Mengutip Antara, Rabu, 8 Maret 2023, Rusia tetap menjadi anggota pemungutan suara Bank Dunia, meskipun Bank Dunia menghentikan semua program di Rusia dan Belarusia pada Maret lalu, mengutip apa yang disebutnya permusuhan terhadap rakyat Ukraina setelah invasi Rusia.
Direktur Eksekutif Bank Dunia yang mewakili Rusia dan Suriah, Roman Marshavin, mengatakan pendaftaran calon potensial dan konsultasi masih berlangsung, tetapi tidak memberikan rincian. Dia mengatakan keputusan akan dibuat di Moskow. Rencana Rusia pertama kali dilaporkan oleh kantor berita TASS milik negara Rusia.
| Baca: Mau Dapet Insentif Motor Listrik? Yok Beli Mulai 20 Maret |
Marshavin mengatakan dia sedang berdiskusi dengan negara lain tentang kandidat yang mungkin termasuk pemodal Rusia dan ekonom asing, mantan kepala organisasi internasional, serta beberapa mantan menteri keuangan dan ketua bank sentral. Marshavin menolak mengomentari secara spesifik laporan TASS atau negara lain mana yang terlibat.
Nominasi pengganti Bos Bank Dunia dari Joe Biden
Presiden AS Joe Biden bulan lalu menominasikan mantan Kepala Eksekutif Mastercard Ajay Banga, 63 tahun, untuk menggantikan David Malpass di pucuk pimpinan Bank Dunia, yang mengawasi pendanaan miliaran dolar untuk negara-negara berkembang.| Baca: Bertolak ke Inggris, Mendag Ingin Kopi Indonesia Makin Mendobrak Pasar Internasional |
Banga, yang melakukan perjalanan di Afrika minggu ini, pada minggu lalu mengatakan dia telah mendapat dukungan dari India, Ghana, dan Kenya. Dia juga mendapat ulasan positif dari Prancis dan Jerman pada pertemuan pejabat keuangan Kelompok 20 (G20) bulan lalu, dan pada Selasa, 7 Maret, memperoleh dukungan dari Bangladesh.
Departemen Keuangan AS menolak mengomentari kemungkinan tantangan Rusia. Bank Dunia akan menerima nominasi dari negara lain hingga 29 Maret, nominasi Biden memastikan bahwa Banga akan mengisi peran tersebut. Bank Dunia dipimpin seseorang dari AS, pemegang saham dominan pemberi pinjaman, sejak didirikan pada akhir Perang Dunia Kedua.
Tantangan dari Rusia atau negara sekutu tidak mungkin mengubah hasilnya, mengingat struktur kepemilikan saham, tetapi hal itu dapat mengungkap ketegangan yang membara antara AS dan negara-negara Barat dan Tiongkok -pemegang saham terbesar ketiga Bank Dunia- atas bank dan lembaga keuangan global lainnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
