Melansir Xinhua, Rabu, 19 Mei 2021, rasa kehati-hatian datang di tengah kenaikan dan penurunan aset serta mendesak institusi dan konsumen untuk menjauhkan diri dari token mata uang digital.
Bahkan anggota lembaga keuangan, lembaga pembayaran, dan lembaga lainnya tidak boleh menggunakan mata uang virtual untuk menentukan harga produk atau layanan. Selain itu, perusahaan internet tidak boleh menyediakan layanan untuk aktivitas bisnis terkait mata uang virtual.
Mata uang kripto juga tidak bisa untuk menjamin bisnis asuransi yang terkait dengan mata uang virtual atau memasukkan mata uang virtual ke dalam pertanggungan pertanggungan asuransi.
Pengumuman tersebut mengingatkan konsumen bahwa mata uang virtual tidak memiliki nilai dasar yang nyata, dan harga mereka dapat dengan mudah dimanipulasi.
"Ada banyak risiko dalam aktivitas perdagangan spekulatif terkait yang mengintai dalam bentuk aset palsu dan kegagalan bisnis," kata Asosiasi.
Konsumen diberitahu untuk menjaga rekening bank pribadinya dan tidak menggunakannya dalam operasi seperti topping atau penarikan rekening mata uang virtual. Konsumen juga harus waspada terhadap penggunaan informasi pribadi secara ilegal.
Mata uang virtual, sejenis barang virtual, tidak dikeluarkan oleh otoritas moneter. Ini tidak memiliki atribut fiskal seperti kompensasi hukum dan tidak dapat dan tidak boleh beredar sebagai mata uang nyata.
Bank Rakyat Tiongkok, bank sentral, dan departemen lain telah mengeluarkan banyak dokumen yang menuntut pencegahan risiko spekulasi dalam transaksi mata uang virtual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
